Jakarta - Depresi merupakan penyebab seseorang melakukan bunuh diri. Depresi yang menyebabkan seseorang bunuh diri tersebut menurut pandangan psikolog Mintarsih A latif ada 2 jenis, yakni depresi yang secara sadar atau depresi yang di luar kesadaran atau sakit jiwa.
Kalau bunuh diri yang dilakukan seseorang yang mengalami depresi secara sadar akan dilakukan dengan kesadaran penuh. Dia menyadari apa yang dilakukannya dan punya alasan untuk itu (melakukan bunuh diri). Sementara jika di luar kesadarannya, seseorang melakukan bunuh diri karena ada perintah dari sesuatu yang masuk ke dalam pikirannya.
Adapun penyebab depresi itu sendiri ada banyak sebab. Namun yang dominan karena dilatarbelakangi urusan cinta dan ekonomi. "Kalau di masyarakat Indonesia masalah cinta dan faktor ekonomi menjadi penyebab dominan seseorang depresi yang berujung pada upaya bunuh diri.
Tentang fenomena bunuh diri yang dilakukan beberapa masyarakat belakangan ini, Mintarsih punya penilaian sendiri. Menurutnya, upaya bunuh diri yang dilakukan belakangan ini umumnya disebabkan faktor ekonomi. Tapi Mintarsih menggarisbawahi faktor ekonomi yang dimaksud bukan lataran seseorang tidak bisa makan atau mengalami kesulitan ekonomi. Melainkan disebabkan kemerosotan ekonomi seseorang.
Mintarsih memberi contoh kasus Nasabah Bank Century Jambi, Sayuti Michael alias Amin (47), yang terjun dari lantai 7 Hotel Abadi Suite di Jalan Gatot Subroto, Kota Jambi, Februari lalu. Amin diduga bunuh diri karena stres memikirkan dana depositonya sebesar Rp 125 miliar yang belum juga dapat dicairkan pascalikuidasi Bank Century.
"Saat ini banyak orang yang tingkat ekonominya lumayan yang melakukan bunuh diri. Jadi penyebabnya buka ia tidak punya uang. Tapi lebih disebabkan kemampuan ekonominya merosot drastis sehingga menimbulkan stres dan depresi,' ungkap Mintarsih.
Kemerosotan ekonomi seseorang menjadi pemicu bunuh diri juga dikatakan psikolog Liza Malrielly Djaprie. Menurutnya, adanya peningkatan jumlah orang kaya yang bunuh diri di Indonesia menunjukan depresi atau stres tidak hanya dimiliki oleh orang-orang miskin. Sebab tingkat stres justru banyak terjadi di lingkungan masyarakat yang tingkat ekonominya tinggi.
Hanya saja, kata Liza, orang-orang kaya biasanya punya banyak jalan untuk mengatasi depresinya. Misalnya dengan berbelanja atau berkonsultasi ke profesional. Sementara orang dari kalangan menengah ke bawah akan mengalami depresi hanya bisa mengurung diri atau bunuh diri.
Lantas kenapa akhir-akhir ini banyak orang yang ekonominya mapan justru melakukan bunuh diri? Seperti yang dilakukan Lindasari, pengusaha alat-alat dapur, Reno (eksekutif muda), dan Ice Juniar. "Mungkin saja tekanan ekonomi mereka terlalu berat ditambah harga-harga melambung tinggi sehingga mereka kesulitan untuk berbelanja sebagai salah satu cara mengatasi depresi," ujar Liza.
Fenomena bunuh diri yang dilakukan oleh orang-orang kaya itu bisa dilihat dari maraknya upaya bunuh diri yang dilakukan di mal, apartemen, maupun hotel. Lokasi-lokasi tersebut, terang Liza, merupakan tempat yang biasa dikunjungi orang-orang kaya. Jadi ada keterkaitan antara lokasi bunuh diri dan latar belakang orang yang bunuh diri.
"Kalau orang miskin atau kurang mampu yang ingin bunuh diri dengan cara melompat dari ketinggian umumnya memilih menara PLN atau BTS. Karena mereka tidak terbiasa masuk ke hotel atau ke mal-mal," begitu kata Liza.
Dikatakan Liza, fenomena bunuh diri yang dilakukan oleh seseorang yang punya kemampuan ekonomi diperkirakan akan terus terjadi. Alasannya kondisi ekonomi bangsa saat ini masih tidak menentu sehingga banyak warga kalangan menengah ke atas yang depresi dan mencoba bunuh diri.
Prediksi yang sama juga dikatakan sosiolog dari Universitas Indonesia (UI) Musni Umar. Ia mengatakan, kondisi ekonomi dan politik yang masih belum stabil bisa menjadi pemicu orang-orang kaya melakukan bunuh diri karena depresi. Terutama mereka yang biasa bermain di bursa saham.
"Saat ini kondisi ekonomi dan politik tidak stabil. Harga saham banyak yang anjlok sehingga menimbulkan kerugian bagi orang yang bermain saham. Ini bisa jadi pemicu terjadinya bunuh diri," pungkasnya.
Sumber : Detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar